Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan kepuasannya atas prestasi yang telah ia raih selama kariernya sebagai pemain bulutangkis, meskipun belum berhasil memenangkan gelar juara dunia atau Olimpiade. Setelah absen dari kompetisi internasional selama hampir tiga bulan, Marcus mengumumkan pensiunnya sebagai pemain bulutangkis profesional pada Sabtu (9/3). Pasangan Marcus dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah hanya berhasil mencapai babak pertama dan perempatfinal dalam turnamen BWF terakhir yang diikuti pada Desember 2023.

Meskipun sebelumnya berhasil menjadi juara dalam serangkaian turnamen super series dan memegang peringkat satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo selama lima tahun, Marcus mengakui bahwa partisipasinya dalam Kejuaraan Dunia dan Olimpiade tidak selalu berbuah kesuksesan. Meskipun mereka berpartisipasi dalam Olimpiade 2020 dan mencapai perempatfinal, serta mencapai babak delapan besar dalam Kejuaraan Dunia 2017 dan 2018, prestasi mereka terhenti di babak 32 besar pada tahun berikutnya. Marcus menyatakan bahwa meskipun mimpinya dulu hanyalah menjadi nomor satu dunia, ia merasa puas dengan pencapaian tersebut dan tidak memiliki penyesalan.

Setelah pensiun, Marcus berencana untuk fokus pada pengembangan akademi bulutangkis bersama ayahnya, Kurniahu Gideon. Harapannya adalah untuk memasyarakatkan olahraga bulutangkis dan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengembangkan bakat mereka dalam olahraga tersebut.

 

Artikel ditulis oleh Wiradeffa