Di era serba cepat kayak sekarang, banyak orang mulai cari cara buat tetap waras di tengah tekanan hidup yang nggak ada habisnya. Salah satu tren yang lagi naik daun adalah journaling. Dari tampilan yang estetik sampai tulisan tangan yang rapi dan notebook lucu, journaling sering dianggap cuma aktivitas lucu-lucuan. Padahal, journaling punya dampak besar buat kesehatan mental. Dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas soal journaling: mulai dari apa itu journaling, manfaatnya buat mental health, sampai tips praktis buat kamu yang mau mulai. Yuk, kita kupas satu per satu!
Apa Itu Journaling?
Secara sederhana, journaling adalah kegiatan menuangkan isi pikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan. Nggak ada aturan khusus soal formatnya. Bisa berupa diary harian, gratitude journal (catatan rasa syukur), mood tracker, atau bahkan tulisan bebas yang isinya cuma curhatan sepanjang halaman. Journaling bukan soal tata bahasa atau kerapian, yang penting kamu bisa jujur sama diri sendiri lewat tulisan.
Kenapa Journaling Penting Buat Kesehatan Mental?
Menurut berbagai ahli, termasuk dari situs web Alodokter dan KlikDokter, journaling punya banyak manfaat untuk kesehatan mental. Beberapa di antaranya:
1. Bantu mengenali emosi diri sendiri
Dengan menulis, kamu jadi lebih sadar tentang apa yang sedang kamu rasakan. Ini langkah awal buat mengelola emosi dengan lebih sehat.
2. Meredakan stres dan kecemasan
Menuliskan kekhawatiran atau pikiran negatif bisa bikin otak kita merasa lebih lega, kayak “mengeluarkan sampah” dari kepala.
3. Media self-healing yang efektif
Journaling bisa jadi cara buat memproses perasaan tanpa harus cerita ke orang lain. Cocok banget bagi kamu yang belum siap membuka diri ke orang lain.
4. Meningkatkan fokus dan produktivitas
Dengan menulis to-do list atau refleksi harian, kamu bisa lebih fokus dalam menjalani hari.
5. Menurunkan gejala depresi ringan
Beberapa studi menunjukkan bahwa journaling teratur bisa membantu mengurangi gejala depresi ringan, terutama saat dikombinasikan dengan perawatan profesional lainnya.

Sumber dari Freepik
Siapa yang Cocok Buat Journaling?
Jawabannya: siapa aja. Tapi terutama buat kamu yang:
- Sering overthinking atau susah tidur karena kebanyakan mikir.
- Lagi ngerasa burnout karena tekanan kuliah, kerja, atau kehidupan.
- Sering kesulitan menyampaikan emosi ke orang lain.
Journaling adalah ruang aman di mana kamu bisa jujur tanpa takut dihakimi.
Kapan Waktu Terbaik Buat Journaling?
Waktu terbaik tergantung preferensi masing-masing. Tapi umumnya:
- Pagi hari: cocok buat menulis afirmasi positif, niat hari ini, dan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
- Malam hari: pas banget buat refleksi, nulis apa yang terjadi sepanjang hari, dan menganalisis perasaan yang muncul.
Yang penting bukan kapan, tapi konsistensi dan kejujuran kamu saat menulis.
Gimana Cara Mulai Journaling?
Kalau kamu pemula, jangan pusing dulu soal format. Coba mulai dengan beberapa prompt sederhana seperti:
- “Hari ini aku merasa…”
- “Hal yang aku syukuri hari ini adalah…”
- “Hal yang bikin aku khawatir sekarang…”
- “Kalau aku bisa ngomong ke diri sendiri lima tahun lalu, aku akan bilang…”
Kamu bisa nulis di buku catatan biasa atau pakai aplikasi digital, seperti Notion, Day One, atau Journey. Pilih cara yang bikin kamu nyaman.
Tips Biar Journaling Makin Maksimal
- Jangan fokus di desain. Fokus utama adalah ekspresi dan kejujuran diri.
- Pakai timer 5-10 menit biar nggak nunda-nunda.
- Nggak harus setiap hari, tapi usahakan rutin. Misalnya, seminggu 3 kali.
- Jangan takut kalau tulisanmu berantakan atau nggak nyambung. Itu tandanya kamu lagi jujur ke diri sendiri.

Sumber dari Freepik
Menurut KlikDokter, journaling bukan cuma bermanfaat buat kesehatan mental, tapi juga bisa meningkatkan kualitas tidur, memperkuat kesadaran diri, dan bikin hubungan dengan orang sekitar jadi lebih sehat. Dengan mengenali perasaan sendiri, kamu bisa lebih peka terhadap kebutuhan emosional orang lain juga. Healing bukan cuma soal liburan ke tempat jauh. Kadang, cukup dengan duduk tenang, pegang pulpen, dan ngobrol sama diri sendiri lewat tulisan. Journaling bisa jadi alat yang sederhana tapi powerful buat bantu kamu pulih secara emosional.
Journaling memang bisa terlihat estetik di luar, tapi manfaat sebenarnya ada di dalam. Journaling bisa bantu kamu mengenal diri sendiri, menyalurkan emosi, dan mengurangi tekanan hidup. Jadi, kalau kamu lagi cari cara buat lebih waras di tengah hiruk pikuk kehidupan, journaling layak banget buat dicoba. Mulai aja dulu karena tulisan tangan kita sendiri adalah bentuk pelukan paling hangat yang bisa kita kasih ke diri sendiri.
Artikel ditulis oleh Fathiya Agmariyan Cahyani