Setelah hampir sembilan dekade tak terlihat, Kanguru Wondiwoi yang merupakan salah satu hewan yang sempat dinyatakan punah pada akhirnya muncul kembali di hutan pegunungan Papua Barat. Temuan ini langsung jadi sorotan para peneliti dan pecinta satwa karena spesies ini sebelumnya dianggap punah atau bahkan sudah hilang dari alam.
Kanguru Wondiwoi (Dendrolagus mayri) pertama kali diketahui pada tahun 1928, ketika seorang peneliti asal Inggris, Ernst Mayr, menemukan satu spesimen di Pegunungan Wondiwoi, Teluk Cenderawasih. Sejak saat itu, tak ada lagi laporan penampakan, foto, atau bukti ilmiah yang membenarkan keberadaannya sampai akhirnya tim peneliti Indonesia dan internasional berhasil mendokumentasikannya kembali pada Oktober 2025.
Menurut laporan tim dari Universitas Cenderawasih yang bekerja sama dengan peneliti dari Australia, penampakan pertama terjadi lewat kamera jebak (camera trap) yang dipasang di kawasan pegunungan terpencil pada ketinggian sekitar 1.700 meter. Dalam rekaman itu, terlihat seekor kanguru pohon berukuran sedang dengan bulu coklat keabu-abuan dan ekor panjang khas genus Dendrolagus.

Sumber dari Beautynesia
“Awalnya kami tak percaya, tapi setelah analisis morfologi dan habitat, semua mengarah kuat ke Kanguru Wondiwoi,” ujar Dr. Elisa Tabuni, peneliti fauna endemik dari Universitas Cenderawasih. Ia menambahkan, kondisi habitat di kawasan tersebut masih sangat alami dengan vegetasi lebat dan minim aktivitas manusia dan hal tersebut menjadi faktor yang kemungkinan besar menyelamatkan populasi kecil kanguru ini dari kepunahan.
Kanguru Wondiwoi termasuk dalam kelompok kanguru pohon, berbeda dari kanguru Australia yang hidup di tanah datar. Mereka pandai memanjat dan menghabiskan sebagian besar waktu di pepohonan, mencari daun muda dan buah sebagai makanan utama.
Kemunculan kembali spesies ini membawa harapan baru bagi upaya konservasi satwa endemik Papua. Pemerintah daerah bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua Barat kini tengah menyusun rencana perlindungan habitat agar populasi kecil ini bisa terus bertahan dan berkembang biak.
“Ini adalah kabar luar biasa bagi dunia konservasi. Spesies yang selama ini hanya kita kenal lewat museum, ternyata masih hidup di hutan kita,” ujar Kepala BKSDA Papua Barat, Ir. Marthen Rumbiak, menanggapi kemunculan satwa ini pada Jumat (3/10/2025).
Para peneliti berharap kemunculan Kanguru Wondiwoi bisa membuka peluang riset lanjutan mengenai keanekaragaman hayati di Papua.
Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani