Setelah merilis lagu terbaru mereka, “House Party,” grup perempuan pendatang baru VVUP menjadi perhatian publik. Lagu ini cepat menjadi fenomena di kalangan pendengar, terutama para pelajar Korea Selatan yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian tahunan CSAT (College Scholastic Ability Test). Uniknya, “House Party” bahkan disebut sebagai “lagu terlarang menjelang ujian” oleh netizen secara tidak resmi karena dianggap terlalu adiktif dan membuat orang sulit untuk berhenti menyanyikannya.

VVUP merilis mini album perdana mereka, yang resmi dirilis pada 22 Oktober lalu, dan salah satu lagunya adalah “House Party.” VVUP berhasil menunjukkan identitas musik yang kuat dan berbeda dari grup rookie lain di industri K-Pop. Grup ini telah menarik perhatian sejak awal karena konsep visualnya yang memadukan elemen futuristik dengan budaya Korea tradisional. Lagu “House Party” adalah contoh terbaik dari kombinasi ini.

Musik “House Party” memiliki warna yang segar, dinamis, dan mudah diingat. Lagu ini menggabungkan suara synth yang halus dengan ritme ceria yang khas dari musik pesta, menggabungkan genre elektronik dengan sentuhan house beat. Sejak awal, pendengar langsung disambut dengan sentuhan yang membangkitkan semangat, seolah-olah diajak menari di tengah kemeriahan pesta. Tidak mengherankan jika lagu ini tersebar dengan cepat dan menjadi subjek diskusi di media sosial.

Selain melodinya yang menarik, koreografi “House Party” adalah bagian penting dari menjadikannya terkenal. Geraknya mudah diikuti bahkan oleh orang yang tidak terbiasa menari. Banyak penggemar kemudian meniru gerakan chorus ikonik, yang segera menyebar di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram Reels. VVUP menjadi salah satu grup baru dengan tampilan yang menarik dan performa yang luar biasa setelah tantangan “House Party Dance Challenge” menjadi viral dalam hitungan hari.

Salah satu karakteristik paling menonjol dari lagu ini adalah pengulangan kata “party” sebanyak 36 kali dalam keseluruhan lirik, terutama pada bagian chorus, yang berbunyi, “It’s a house party / Dokkaebi party”. Pengulangan ini memiliki efek yang membuat pendengar tanpa sadar menggumamkan liriknya. Beberapa penggemar berpendapat bahwa bagian ini menjadi “earworm” yang sulit dihapus dari pikiran, sebuah pencapaian yang sering menjadi tanda sukses lagu pop.

Sumber dari YouTube VVUP

Lagu ini sukses besar berkat video musik “House Party“. VVUP berhasil menantang tren video musik K-Pop yang biasanya berfokus pada tema futuristik atau cyberpunk dengan visual yang penuh warna dan sinematografi yang menarik. Salah satu hal yang membuat video ini menonjol adalah keberanian tim produksi untuk memasukkan elemen budaya Korea tradisional, khususnya karakter dokkaebi yang merupakan makhluk mitologi yang sering dianggap nakal tetapi juga penuh kasih ke dalam lingkungan pesta modern yang aneh.

Para anggota VVUP digambarkan menghadiri pesta rumah yang berubah menjadi dunia fantasi penuh warna neon, dan dokkaebi menari bersama mereka di video tersebut. Kostum yang dikenakan juga menarik perhatian karena menampilkan versi modern dari hanbok tradisional dengan potongan yang tidak simetris dan aksen metalik yang menimbulkan kesan futuristik. Konsep ini menggabungkan masa lalu dan masa depan secara unik, menunjukkan bagaimana budaya Korea dapat berubah tanpa kehilangan identitasnya.

VVUP memanfaatkan kesuksesan “House Party” untuk memperkuat posisi mereka di industri musik Korea. Grup ini menunjukkan konsep yang berani dan tindakan yang matang bahwa mereka bukan sekadar kelompok pendatang baru, mereka adalah calon bintang besar dengan identitas yang kuat. Mini album pertama mereka juga mendapat banyak pujian, terutama karena mereka berhasil memadukan tema mitologi dan pesta dengan cara yang harmonis.

 

Artikel ditulis oleh Artha Wafiqa

Disutning oleh Regina Valencia Elizabeth Kaunang