Banjir bandang melanda Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, sejak Senin, 27 Oktober 2025 sore. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam menyebabkan Sungai Cisolok meluap dan menerjang pemukiman warga. Arus air yang deras membawa material lumpur dan batu, merendam ratusan rumah, dan menghancurkan sejumlah fasilitas umum di sekitar aliran sungai.

Desa Cikahuripan menjadi wilayah yang mengalami dampak terparah. Di kampung Tugu, air bah merendam ratusan rumah dan menghanyutkan berbagai barang milik warga. Kantor Desa Cikahuripan dilaporkan jebol akibat derasnya arus, sementara dokumen penting ikut terbawa banjir. Jembatan penghubung antara Desa Cisolok dan Desa Cikahuripan pun putus total, membuat akses warga terganggu. Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi, sekitar 1.500 jiwa atau 500 kepala keluarga terdampak dalam peristiwa ini.

Meski tidak ada korban jiwa, banjir bandang tersebut memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian besar mengungsi ke rumah kerabat, masjid, dan ruang kelas SDN 1 Cisolok yang kini difungsikan sebagai tempat penampungan sementara. Selain Cikahuripan, banjir juga berdampak di sejumlah desa lain seperti Karangpapak, Cisolok, Wangunsari, dan Sukarame, dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.

Warga terdampak saat ini membutuhkan bantuan mendesak, mulai dari makanan siap saji, pakaian layak pakai, tenda darurat, air bersih, hingga perlengkapan kebersihan. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi, TNI/Polri, pemerintah kecamatan, dan relawan telah dikerahkan untuk mengevakuasi warga, menyalurkan bantuan logistik, dan membersihkan material lumpur di permukiman.

BPBD Sukabumi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat intensitas hujan di wilayah Sukabumi bagian barat masih tinggi. Banjir bandang di Cisolok menjadi salah satu bencana hidrometeorologi terbesar yang melanda wilayah Jawa Barat menjelang akhir Oktober 2025, sekaligus peringatan akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan yang mulai datang lebih awal tahun ini.

 

Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani