19 November 2025 malam puncak Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2025 ke-28 “Bhinneka Tunggal Suara”, yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, menjadi salah satu panggung sejarah bagi para musisi tanah air Indonesia. Di antara ribuan sorotan kamera hingga tepuk tangan menggema di dalam satu studio serta energi panggung yang luar biasa ada satu nama yang terus menerus disebut : Baskara Putra, sosok di balik nama Hindia dan salah satu personil band ternama .Feast. Melalui karir musiknya, Baskara telah mengukir sebuah pencapaian besar yang membawa pulang sejumlah penghargaan bergengsi, menjadi salah satu tanda dominasi individu terbesar dalam sejarah AMI modern. 

Sumber: instagram/@ffeastt

Ketika kategori Album Terbaik Terbaik diumumkan, penonton sudah menebak arah hasilnya. Album “Doves, 25 on Black Canvas menjadi salah satu karya paling mendominasi. Album ini berhasil meraih day kategori besar: Album Terbaik Terbaik & Album Alternatif Terbaik. Album tersebut hadir bukan hanya sebuah kumpulan lagu biasa saja, tetapi sebagai representasi perjalanan personal menuju pendewasaan. Lewat album ini, Baskara mengajak pendengar untuk duduk dengan perasaan yang seringkali dihindari: kecewa, letih, kehilangan, tetapi juga menerima dan tumbuh, menjadikan album ini cukup relevan bagi semua kalangan usia. Kemenangan selanjutnya diraih Baskara melalui video musik “Everything u are”, yang disutradarai oleh Yogi kusuma dengan kategori Video Musik Terbaik. Video tersebut tidak bergantung pada efek visual yang berlebih, tetapi keheningan visual, komposisi gambar yang presisi, dan ruang kosong menjadi bahasa yang berbicara paling lantang. Lagu yang sama juga membawa Baskara memenangkan Artis Solo Alternatif Terbaik sebuah bukti bahwa karya yang konsisten dari segi estetika dan narasi akan menemukan audiens dan penghargaanya itu sendiri. Tidak hanya sampai proyek solonya aja, Baskara juga kembali naik ke panggung dan meraih penghargaan sebagai bagian dari salah satu personil band rock dari .Feast. Album terbaru mereka “Membangun & Menghancurkan”, memenangkan kategori : Album Rock Terbaik, album yang mempertahankan identitas dari .Feast itu sendiri yang berkonsep lantang, politis, penuh ambisi lirik dan distorsi gitar, namun tetap relevan, terstruktur, dan tidak hanya berteriak tanpa arah. 

Sumber: instagram/@Wordfangs

Setiap kali nama Baskara dipanggil, ruangan seakan menghela napas bersamaan. Tidak ada selebrasi yang dibuat-buat. Tidak ada performa yang berusaha memaksa sejarah, tetapi justru sebaliknya semua terasa seperti bagian dari narasi yang sudah lama tumbuh. Dalam salah satu pidatonya, Baskara berkata: “Kalo kata mereka musik Hindia menyelamatkan mereka. Salah. Mereka yang menyelamatkan saya, karena mereka, saya tau saya harus ngapain, mereka yang ngasih alasan kenapa saya yang melakukan apa yang saya lakukan. Terimakasih banyak terimakasih banyak terimakasih banyak. Bangga lewati denganmu hari ini.”  Malam puncak AMI Awards tidak hanya menjadi daftar kemenangan, tetapi juga menjadi titik penanda. Bahwa musik yang lahir dari sebuah pengalaman hidup manusia yang mentah bukan hanya sebuah formula industri masih dapat bertahan, bahkan dapat mendominasi. Di atas panggung AMI Awards Baskara Putra berdiri bukan hanya sebagai pemenang, tetapi menjadi bukti bahwa kejujuran dalam berkarya tidak pernah hilang tempat. 

Artikel ditulis oleh Angelica Lydia Putri Yovale