Rusia baru saja mengumumkan terobosan besar dalam dunia medis dengan memperkenalkan vaksin kanker berbasis mRNA yang diberi nama Enteromix. Vaksin ini diklaim memiliki efektivitas 100% dalam uji praklinis terhadap kanker kolorektal. Klaim tersebut disampaikan oleh Federal Medical-Biological Agency (FMBA) Rusia yang menekankan bahwa vaksin ini bukan hanya menunjukkan kemampuan menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga terbukti aman ketika diberikan berulang kali.
Kepala FMBA, Veronica Skvortsova, menjelaskan bahwa Enteromix dirancang secara individual berdasarkan RNA pasien, sehingga respons terapi terhadap kanker dapat lebih terarah. Dalam uji praklinis, vaksin ini mampu mengurangi ukuran tumor hingga lebih dari 60% dan memperlambat laju pertumbuhannya secara signifikan. Lebih jauh lagi, vaksin ini tidak menimbulkan efek samping serius, sesuatu yang menjadi tantangan besar dalam pengembangan obat kanker konvensional. Rusia bahkan telah menyiapkan rencana untuk memperluas cakupan penggunaan Enteromix ke jenis kanker lain, seperti glioblastoma, melanoma, hingga melanoma okular.

Sumber dari Suarakalbar
Kabar mengenai vaksin ini langsung mendapat perhatian internasional, termasuk dari Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia membuka opsi untuk menggelar uji klinis Enteromix di dalam negeri. Ia menegaskan bahwa tim dari Kementerian Kesehatan telah menjalin komunikasi dengan pihak Rusia dan pengembang vaksin untuk membahas kemungkinan kerja sama tersebut. Menurut Budi, peluang ini penting karena bisa memberi akses lebih cepat bagi pasien kanker di Indonesia terhadap terapi yang menjanjikan.
Meski begitu, Budi juga mengingatkan bahwa klaim efektivitas 100% masih berada pada tahap praklinis dan belum terbukti secara luas melalui uji klinis pada manusia. Tahapan ini sangat krusial untuk memastikan apakah hasil yang didapat di laboratorium dan hewan percobaan benar-benar bisa terulang pada pasien manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dengan kata lain, jalan Enteromix menuju pengakuan global masih panjang dan proses ilmiah serta regulasi yang ketat tetap harus dilalui.
Terlepas dari itu, kehadiran Enteromix membawa harapan baru dalam upaya dunia melawan kanker, penyakit yang hingga kini masih menjadi penyebab utama kematian di banyak negara. Jika hasil uji klinis ke depan konsisten dengan klaim awal, vaksin ini bisa menjadi titik balik dalam sejarah pengobatan kanker. Bagi Indonesia, keterlibatan dalam tahap uji klinis internasional bukan hanya kesempatan untuk mempercepat akses pengobatan bagi warganya, tetapi juga langkah penting menuju penguatan peran dalam riset medis global.
Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani