Perayaan Imlek di Bali tahun 2025 akan menjadi momen berharga yang mengangkat semangat kebersamaan dan keberagaman. Dengan tema “Festival Imlek Bersama Bali 2025: Kebersamaan dalam Kebhinekaan, Memperkokoh Harmoni”, acara ini tidak hanya menampilkan budaya Tionghoa, tetapi juga mencerminkan perpaduan budaya Bali dan Nusantara yang selaras.
Festival ini akan dibuka dengan pemasangan gapura yang dihiasi 1.000 lampion, memperindah kawasan Jalan Gajah Mada, Denpasar. Suasana khas Imlek akan terasa sepanjang bulan dengan puncak perayaan pada 12 Februari 2025. Sebagai edisi kedua, festival ini sebelumnya sukses diselenggarakan pada tahun 2023. Tahun ini, acara tersebut diharapkan kembali menjadi magnet bagi masyarakat Bali serta wisatawan dari berbagai penjuru Indonesia.
Sumber Disaway
Para pengunjung festival dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, termasuk kompetisi seru dan penampilan spesial dari Jun Bintang serta Widi Widiana. Selain itu, festival ini juga menghadirkan bazar kuliner dengan pilihan UMKM terbaik yang mengutamakan cita rasa, kebersihan, dan standar penyajian yang tinggi. UMKM yang berpartisipasi didorong untuk menyediakan opsi pembayaran tunai maupun non-tunai, sejalan dengan perkembangan transaksi digital di era modern.
Ketua Panitia Festival Imlek Bersama Bali 2025, Hery Sudiarto, A.Md., S.H., B.Ed., M.H., mengungkapkan bahwa festival ini akan berlangsung pada 1–2 Februari 2025. Pada hari pertama, acara akan digelar di Jalan Gajah Mada, Denpasar, dengan menghadirkan Parade Nusantara yang melibatkan 1.250 peserta dari berbagai komunitas. Parade ini akan menampilkan 10 klub dengan 20 barongsai serta 7 liong naga.
Dengan demikian, sekitar 10 paguyuban dari Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali juga akan turut serta, mengenakan pakaian adat khas daerah masing-masing. Pada hari kedua, acara hiburan rakyat akan berlangsung di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar. Kemeriahan festival semakin lengkap dengan hadirnya 130 tenant yang menawarkan berbagai produk serta hiburan menarik.
Artikel ditulis oleh Aiko Hanna Karmelita
Disunting oleh Alivia Ichsania Yuanani
