Film animasi karya anak bangsa, “Jumbo”, memecahkan rekor dengan menembus angka tiga juta penonton hanya dalam dua minggu penayangan di bioskop. Rekor baru ini mengalahkan “Si Juki the Movie” (2017) yang meraih 642.312 penonton. Film animasi yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy ini sukses menempati posisi kedua film terlaris sepanjang lebaran 2025 setelah “Pabrik Gula”. Film ini memakan waktu lebih dari lima tahun untuk diproduksi dan melibatkan lebih dari 420 kreator lokal.

“Jumbo” mengisahkan tentang Don, seorang anak yatim piatu yang tinggal bersama dengan neneknya. Don merasa minder dengan tubuhnya yang besar dan kerap mendapatkan perundungan dengan julukan ‘jumbo’ oleh teman-temannya. Namun, Don tetap semangat dan ingin membuktikan kemampuannya dengan mengikuti sebuah pertunjukkan bakat. Don ingin membacakan buku dongeng peninggalan orang tuanya, akan tetapi bukunya dicuri oleh Atta. Don beserta teman-temannya, Nurman dan Mae, berusaha untuk mencari buku tersebut hingga akhirnya mereka bertemu dengan Meri, seorang hantu yang akan membantu mereka mencari buku dongeng Don yang hilang.

Kesuksesan “Jumbo” tidak hanya dari segi cerita yang menarik dan bermakna mengenai keluarga dan persahabatan. Aspek visual yang ditampilkan juga mendukung cerita dan karakter dalam film. Tidak hanya itu, film yang diisi suara oleh Prince Poetiray (Don), Ariel NOAH (Ayah Don), dan Bunga Citra Lestari (Ibu Don) menghadirkan suasana khas perkampungan Indonesia yang disertai juga dengan kehadiran berbagai makanan tradisional. Pencapaian Jumbo membawa peluang besar bagi industri film animasi Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.

 

Referensi

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/film-jumbo-dan-industri-film-animasi

https://www.inilah.com/film-jumbo-jadi-fenomena-baru-tembus-3-juta-penonton-pasca-lebaran

https://www.orami.co.id/magazine/sinopsis-film-jumbo

 

Artikel ditulis oleh Cornelia Fuardy

Disunting oleh Alivia Ichsania Yuanani