Nama d4vd, penyanyi muda yang terkenal lewat lagu “Romantic Homicide”, lagi jadi bahan perbincangan panas. Bukan karena karya barunya, tapi gara-gara kasus serius yang menyeret namanya. Polisi menemukan jasad remaja berusia 15 tahun, Celeste Rivas Hernandez, di bagasi Tesla yang terdaftar atas nama d4vd. Celeste sendiri sudah dilaporkan hilang sejak April 2024 di Lake Elsinore, California, dan baru ditemukan pada 8 September 2025 setelah mobil tersebut ditarik ke lokasi impound di Hollywood Hills. Petugas disana curiga setelah mencium bau busuk menyengat dari mobil itu.

Sumber dari ABC News

Sampai sekarang, d4vd belum resmi jadi tersangka, tapi polisi sudah mengatakan mereka lagi mengikuti beberapa “leads” atau petunjuk penyelidikan. Penyanyi yang bernama asli David Anthony Burke ini juga disebut-sebut kooperatif dengan penegak hukum. Meski begitu, sorotan publik jelas nggak bisa dihindari. Fans dan media ramai-ramai membahas kasus ini, apalagi karena kaitannya sama mobil pribadi sang musisi.

Hal yang bikin makin ramai, lagu hits d4vd, “Romantic Homicide”, mendadak balik ke permukaan. Lagu yang dirilis tahun 2022 ini sebenarnya bercerita soal patah hati dan kematian dalam bentuk metafora. Tapi, setelah kasus Celeste muncul, banyak orang jadi menghubung-hubungkan liriknya dengan tragedi nyata. Tentu aja, belum ada bukti yang mengaitkan lagu itu dengan kejadian sekarang, tapi perdebatan di media sosial soal ini sudah mulai banyak.

Sumber dari Spotify

Adanya konspirasi itu pada akhirnya menimbulkan konsekuensi bagi karir bermusik d4vd. Beberapa jadwal tur d4vd di Amerika Serikat dan Eropa resmi dibatalkan. Di sisi lain, ironi banget, “Romantic Homicide” justru meroket lagi di chart streaming kayak Spotify, didorong rasa penasaran publik sekaligus kontroversi yang mengelilingi namanya. Di medsos, ada yang bilang lebih baik memboikot karyanya, tapi ada juga yang tetap mendengarkan karena memang hanya menyukai musiknya.

Kasus ini jelas masih panjang. Polisi masih terus gali bukti, sementara d4vd harus menghadapi tekanan publik yang luar biasa. Dari lagu yang tadinya cuma jadi soundtrack patah hati banyak orang, kini “Romantic Homicide” malah jadi simbol ironi di tengah skandal yang belum jelas ujungnya.

Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani