Federasi Diabetes Internasional (IDF) telah mengumumkan diabetes tipe baru, yaitu diabetes tipe 5 yang dikenal sebagai malnutrition-related diabetes. Diabetes tipe 5 berbeda dengan diabetes tipe lainnya karena penyakit ini menyerang orang yang mengalami malnutrisi energi dan protein atau kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan. Diabetes tipe 5 umumnya terjadi pada anak-anak, remaja, hingga dewasa muda karena kekurangan gizi kronis yang menyebabkan kerusakan fungsi pankreas sehingga pankreas tidak mampu memproduksi insulin dengan jumlah yang cukup. Produksi insulin yang tidak cukup menyebabkan penderita diabetes tipe 5 mengalami defisiensi insulin. Namun, diabetes tipe 5 tidak resisten terhadap insulin seperti diabetes tipe lain. Selain itu, diabetes tipe 5 tidak hanya terjadi karena kekurangan gizi kronis, tetapi berkaitan juga dengan faktor genetik.

Sumber dari Antara News
Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai tanda-tanda terkena diabetes tipe 5. Secara tampilan fisik, tubuh terlihat kurus atau berat badan kurang dan luka sulit untuk sembuh. Selain itu, tubuh tetap kurus walau memiliki nafsu makan yang tinggi, merasakan lelah yang berkepanjangan, sering merasakan haus dan buang air kecil, kesemutan, serta pandangan terlihat buram. Meskipun gejalanya menyerupai diabetes tipe lainnya, apabila memiliki riwayat kekurangan gizi kronis, maka kemungkinan tubuh mengalami diabetes tipe 5.
Untuk memastikan apakah tubuh terkena diabetes tipe 5, diperlukan sejumlah tes dan pemeriksaan fisik. Sama seperti diabetes tipe lainnya, pemeriksaan kadar gula darah puasa dan HbA1c merupakan langkah penting untuk mengetahui apakah tubuh terkena diabetes. Selain itu, untuk kasus diabetes tipe 5, diperlukan penilaian status gizi berupa pengukuran berat dan tinggi badan, lingkar lengan atas, serta tes kadar protein darah, disertai dengan pemeriksaan fungsi pankreas untuk menilai kapasitas produksi insulin. Apabila terdeteksi terkena diabetes tipe 5, penanganannya adalah dengan pemberian obat-obatan antidiabetes yang mendukung produksi insulin pada pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin untuk mengendalikan gula darah. Tidak hanya obat-obatan, perbaikan gizi seperti pemberian makanan tinggi protein dan kalori, serta suplemen gizi, juga diperlukan dalam penanganan diabetes tipe 5.
Artikel ditulis oleh Cornelia Fuardy