Banjir yang melanda wilayah Jakarta Selatan sejak Kamis sore (30/10/2025) kini dilaporkan mulai surut pada Jumat pagi, 31 Oktober 2025. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebelumnya terdapat 33 RT yang terendam banjir, bahkan ketinggian air di beberapa titik sempat mencapai 160 sentimeter. Namun, hingga pagi ini, jumlah wilayah yang masih terdampak menurun menjadi 11 RT.

Wilayah terdampak terparah tercatat di Kelurahan Cipete Utara dengan ketinggian air mencapai 160 cm akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut. Pada puncak kejadian Kamis malam, banjir di seluruh Jakarta sempat meluas hingga 54 RT dengan Jakarta Selatan menjadi kawasan paling parah.

Meski sebagian besar wilayah sudah mengalami penurunan genangan, data terkini menunjukkan masih ada 11 RT di Jakarta Selatan yang tergenang. Di Kelurahan Pela Mampang, banjir setinggi 30 cm masih bertahan akibat curah hujan yang cukup tinggi. Sementara di Duren Tiga, terdapat 5 RT yang sempat tergenang air setinggi 40 hingga 150 cm. Titik terdalam di Jalan Kemang Timur V, yang mencapai 150 cm, telah dilaporkan surut sejak pukul 03.00 WIB. Adapun di Jati Padang, lima RT masih mengalami genangan dengan ketinggian sekitar 40 cm, disebabkan oleh curah hujan tinggi, luapan Kali PHB, serta jebolnya tanggul Baswedan.

Secara umum, penyebab utama banjir kali ini adalah curah hujan yang tinggi sejak Kamis sore serta luapan dari beberapa aliran sungai utama seperti Kali Krukut dan Kali Mampang. Pemerintah DKI Jakarta melalui BPBD terus melakukan pemantauan lapangan dan pembersihan saluran untuk mempercepat surutnya genangan di titik-titik yang masih terdampak.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan dapat memantau kondisi terkini melalui kanal resmi BPBD DKI Jakarta atau layanan CCTV publik yang menampilkan titik banjir secara real-time.

 

Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani