Jakarta, Gazette 2019 – Pertama kali LSPR Rescue dibentuk berdasarkan kemanusiaan, pemerintah menghimbau bahwa sebuah universitas harus memiliki tim tanggap bencananya masing-masing. LSPR Rescue merupakan salah satu tim tanggap bencana yang pertama kali ada di DKI Jakarta.
Diawali oleh 11 orang sebagai angkatan pertama, kini LSPR Rescue akan mengadakan seleksi untuk angkatan kedua. Rangkaian seleksi meliputi tes jasmani sebagai persyaratan utama dikarenakan medan yang akan ditempuh cukup berat lalu ada sesi wawancara bagi para calon anggotanya.
Pada tanggal 27 September-4 Oktober 2019, LSPR Rescue berkolaborasi bersama London School Peduli Pendidikan (LSPP) melangkahkan kaki ke Cikawung, Sukabumi. Bertujuan untuk mencerdaskan sesama anak bangsa serta menjalin silaturahmi dengan warga desa Cikawung.
Agenda selanjutnya yang mereka lakukan adalah mengambil andil dalam acara Youth Humanitarian yang merupakan acara dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dan pemahaman terhadap peran besar pemuda-pemudi dalam aktivitas kemanusiaan sebagai investasi ketangguhan bangsa menghadapi potensi bencana alam dan meningkatkan peran pemuda dalam isu-isu kemanusiaan.
Sewaktu tsunami melanda provinsi Banten dan Lampung, LSPR Rescue dengan sigap turun ke TKP, selain membantu para korban luka dan membantu membereskan puing-puing dampak tsunami, mereka juga bermain dan mengajar anak-anak di tempat singgah tersebut.
Sebelum turun ke TKP, tim LSPR Rescue mendapatkan pelatihan tanggap bencana dan sebagian lainnya sudah terlatih karena sebelumnya tergabung dalam LSPR Bhamahira yang telah mendapatkan pelatihan dasar terkait pertolongan pertama pada kecelakaan. Harapan ke depannya adalah, LSPR Rescue dapat menjadi pelopor tim tanggap bencana bagi universitas-universitas lain dan mendapatkan pelatihan-pelatihan lanjutan demi kelancaran mengemban tugasnya.
Article by Putri Syifa Salsabila, Rahmadika S. Kampai