Apa yang ada di dalam pikiran kalian apabila sebuah industri kamera mengekspansi bisnis mereka ke dalam bisnis industri kecantikan? Hal unik tersebut dilakukan oleh Fujifilm, perusahaan kamera yang sudah ada sejak tahun 1934. Apa yang dilakukan oleh perusahaan kamera asal Jepang ini tidak semata-mata hanya dilakukan untuk mengekspansi perusahaan saja. Justru keputusan berani yang dilakukan oleh Fujifilm ini mencegah perusahaan mereka dari kebangkrutan akibat menurunnya peminat kamera analog di sekitar tahun 2000-an. Walaupun bisnis kecantikan oleh Fujifilm ini sebenarnya bukanlah berita baru karena hal ini sudah dilakukan sejak 2010 lalu. Meskipun begitu, keputusan untuk menambah bidang industri dari perusahaan Fujifilm ini justru membuat perusahaan ini mendapat keuntungan tahunan lebih dari 10 miliar yen atau setara dengan 1,1 triliun rupiah.

Lalu apakah keunikan dari produk kecantikan, lebih tepatnya produk skincare yang dibuat oleh Fujifilm? Perusahaan besar asal Jepang ini tampaknya tidak menghapus unsur fotografi dari produk skincare mereka. Maksudnya adalah kandungan dari produk-produk skincare mereka tetap memiliki hubungan dengan dunia fotografi, seperti kolagen, anti oksidan nanotechnology, bahkan hingga light controlling technology. Bagi kalian yang tertarik untuk mencoba produk perusahaan ini, skincare ini masih dengan nama yang sama dengan nama produk kamera mereka, yakni Fujifilm Astalift. Berani untuk coba?

 

Artikel diketik oleh Alivia Ichsania