Paspor Malaysia kembali mencetak sejarah. Berdasarkan data Henley Passport Index edisi Oktober 2025, paspor Negeri Jiran kini resmi menempati peringkat ke-12 dunia, posisi yang setara dengan Amerika Serikat (AS). Dengan akses bebas visa ke 180 negara dan wilayah, paspor Malaysia kini menjadi salah satu yang paling kuat di dunia, sekaligus mempertegas dominasinya di kawasan Asia Tenggara.
Dalam daftar terbaru ini, Malaysia dinobatkan sebagai paspor terkuat kedua di Asia Tenggara, hanya kalah dari Singapura yang masih memegang peringkat pertama global dengan akses ke 193 negara tanpa visa. Sementara itu, Brunei berada di peringkat ke-21 dengan 166 destinasi, Thailand di posisi ke-66, dan Indonesia di peringkat ke-70 dengan akses bebas visa ke 73 negara.
Fakta menarik, posisi Malaysia yang sejajar dengan AS bukan terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari konsistensi diplomasi yang panjang dan strategis. Pemerintah Malaysia secara aktif membangun hubungan luar negeri yang stabil dengan berbagai negara, dari Asia hingga Eropa, dan menjalin perjanjian bebas visa bilateral yang menguntungkan warganya. Langkah diplomatik yang konsisten ini menjadi fondasi kuat bagi meningkatnya kepercayaan global terhadap Malaysia sebagai mitra internasional yang moderat dan terbuka.
Capaian ini sekaligus menjadi pengingat bagi negara-negara lain di kawasan, termasuk Indonesia, bahwa diplomasi yang stabil, kebijakan luar negeri yang konsisten, dan kerja sama lintas kawasan yang terbuka dapat menghasilkan dampak baik bagi warga negara, bahkan hingga ke genggaman paspor mereka. Malaysia kini bukan hanya menandingi kekuatan Amerika Serikat di atas kertas, tetapi juga menunjukkan bahwa pengaruh global bisa dibangun melalui keteguhan diplomasi dan kepercayaan internasional.
Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani