Songkran merupakan perayaan Tahun Baru khas Thailand yang rutin digelar setiap tahunnya pada tanggal 13 hingga 15 April. Festival ini mendunia karena tradisi saling menyiramkan air yang melambangkan proses pensucian diri serta permulaan yang baru secara spiritual. Meski identik dengan perang air di jalanan, Songkran sejatinya adalah momentum religius dan kultural yang penting seperti kegiatan menuangkan air yang harum dengan aroma bunga melati pada patung-patung Buddha, memberikan persembahan makanan kepada para biksu, dan menghormati orang tua dengan menuang air secara lembut ke tangan mereka sebagai simbol rasa hormat.
Sumber dari Sindhornmidtown
Di tahun 2025, Songkran kembali digelar secara nasional pada 13 hingga 15 April. Akan tetapi, sejumlah wilayah seperti Chiang Mai dan Khon Kaen memperpanjang rangkaian acaranya sampai 16 April guna mendorong aktivitas budaya dan sektor pariwisata. Di ibu kota Bangkok, perayaan sudah dimulai sejak 11 April lewat gelaran “Maha Songkran World Water Festival 2025” yang berlokasi di Sanam Luang dan sepanjang Ratchadamnoen Klang. Tak hanya itu, konser berskala internasional bertajuk “S2O Songkran Music Festival” juga diadakan pada 12–14 April di Stadion Rajamangala, dengan penampilan dari DJ-DJ kelas dunia yang menyemarakkan malam hari dengan suasana pesta air bernuansa EDM.
Festival ini disambut dengan antusias di banyak kota besar di Thailand. Di Chiang Mai, misalnya, perayaan dimulai sejak 7 April dan berlangsung sampai tanggal 16, menjadikannya salah satu tempat dengan perayaan Songkran yang paling tradisional dan autentik. Sementara di wilayah timur laut seperti Khon Kaen, berlangsung pula “Grand Isan Songkran Festival” yang mempersembahkan parade budaya dari berbagai daerah di kawasan Isan. Kota-kota pesisir seperti Phuket, Songkhla, dan Surat Thani turut menghadirkan atmosfer Songkran yang menyatu dengan suasana pantai. Tidak ketinggalan, provinsi seperti Phrae, Lamphun, dan Ubon Ratchathani juga memeriahkan festival ini melalui pertunjukan budaya serta upacara keagamaan.
Sumber dari Sindhornmidtown
Songkran memiliki makna mendalam bagi warga Thailand, baik secara rohani maupun sosial. Perayaan ini bukan hanya simbol dari pembersihan batin dan awal yang segar, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas. Di sisi lain, dampak ekonomi dari Songkran sangat besar. Menurut laporan dari Bangkok Post (2025), lebih dari 666.000 wisatawan mancanegara mengunjungi Thailand selama periode Songkran, dengan kontribusi pendapatan mencapai lebih dari 510 miliar baht ke sektor pariwisata. Hal ini menegaskan bahwa Songkran bukan hanya warisan budaya, melainkan juga elemen penting dalam mendongkrak ekonomi kreatif dan pariwisata negara.
Setiap golongan masyarakat di Thailand turut serta dalam merayakan Songkran, tanpa memandang usia ataupun latar belakang. Mulai dari anak-anak hingga lansia, serta turis dari berbagai penjuru dunia, semuanya larut dalam euforia festival ini. Bahkan komunitas diaspora Thailand yang tinggal di luar negeri seperti di New York juga memperingatinya, biasanya dengan menggelar upacara religius dan menyajikan masakan khas seperti pad thai yang melambangkan panjang umur serta larb sebagai simbol keberuntungan.
Sumber dari Sindhornmidtown
Songkran 2025 dirayakan dengan semarak melalui beragam aktivitas. Di jalanan, masyarakat berbahagia saling menyiramkan air menggunakan ember, selang, maupun pistol air. Sementara itu, ajang musik seperti S2O menambahkan nuansa modern dalam perayaan ini tanpa menghilangkan esensi spiritualnya seperti tradisi penyucian patung Buddha. Perpaduan antara adat istiadat dan budaya kontemporer inilah yang menjadikan Songkran lebih dari sekadar perayaan lokal ia telah menjadi ikon budaya dunia yang patut disaksikan dan dirayakan.
Referensi
https://www.tatnews.org/2025/03/thailand-unveils-maha-songkran-world-water-festival-2025/
https://www.bangkokpost.com/business/general/3003752/tourism-surges-for-songkran
Artikel ditulis oleh Kirana Putri
