Mendaki gunung mungkin bukan kegiatan yang sering masuk dalam bucket list anak Gen Z, apalagi kalau belum pernah naik gunung sama sekali. Tapi, kalau kamu sedang mencari pengalaman seru, menantang, sekaligus penuh makna, mendaki Gunung Rinjani bisa jadi pengalaman seru, menantang, sekaligus penuh makna. Mendaki Gunung Rinjani bisa jadi petualangan yang nggak cuma bikin bangga diri sendiri, tapi juga memperluas cara kamu memandang alam dan kehidupan.

Gunung Rinjani yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, memang terkenal sebagai salah satu gunung terindah di Indonesia. Dengan ketinggian 3.726 mdpl, banyak yang mengira hanya pendaki profesional yang bisa menaklukannya. Padahal, banyak juga, kok, anak muda yang baru pertama kali naik gunung dan berhasil sampai ke puncaknya.

Sumber dari Alia Fathiyah

Apa, sih, yang Bikin Spesial?

Pertama-tama, yuk, kenalan dulu sama Rinjani. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani dan jadi gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Kerinci. Tapi, bukan cuma soal tinggi-tinggian karena daya tarik utamanya justru terletak pada panorama alamnya yang luar biasa indah.

Bayangin kamu bangun pagi-pagi di atas awan, liat sunrise dari balik siluet Gunung Agung di Bali, atau menikmati tenangnya Danau Segara Anak yang berada di tengah kaldera gunung. Belum lagi pemandangan malam hari yang penuh bintang, jauh dari polusi cahaya kota. Selain pemandangan, mendaki Rinjani juga bikin kamu belajar tentang daya tahan diri, kerjasama tim, dan rasa syukur. Pendakian ini nggak mudah, tapi setiap langkahnya benar-benar worth it.

Di Mana Lokasinya dan Lewat Jalur Mana?

Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok dan kamu bisa memulai pendakian dari dua jalur populer: Sembalun dan Senaru.

  • Sembalun cocok untuk pemula karena lebih landai di awal, meskipun tetap panjang dan menantang.
  • Senaru lebih curam dan berbatu, tapi memberikan sensasi berbeda bagi yang suka tantangan.

Biasanya, banyak pendaki memilih start dari Sembalun dan turun lewat Senaru biar bisa dapat dua pengalaman sekaligus. Pendakian bisa dilakukan dalam durasi 2 sampai 4 hari, tergantung stamina dan rute yang diambil.

Sumber dari Hiking Rinjani

Kapan Waktu Terbaik untuk Mendaki?

Musim terbaik untuk mendaki Gunung Rinjani adalah antara April hingga Desember. Di bulan-bulan ini, cuaca cenderung cerah dan aman untuk aktivitas pendakian. Sementara itu, Taman Nasional Gunung Rinjani biasanya ditutup dari Januari sampai Maret karena musim hujan dan potensi longsor. Kalau kamu ingin pengalaman yang lebih tenang dan nggak terlalu ramai, cobalah mendaki di bulan Mei atau Oktober, di luar musim liburan panjang.

Cocok Buat Siapa, sih?

Meskipun terdengar berat, mendaki Rinjani sebenarnya bisa banget dilakukan oleh mahasiswa atau pemula. Kuncinya ada di persiapan fisik dan mental. Banyak, kok, pendaki pemula yang berhasil naik sampai puncak, asal tidak memaksakan diri dan mengikuti ritme tubuh masing-masing. Supaya aman dan nyaman, sangat disarankan menggunakan jasa guide dan porter lokal yang sudah berpengalaman. Selain membantu bawa barang, mereka juga bisa memastikan kamu tetap berada di jalur yang benar.

Sumber dari Trekking Rinjani

Gimana Persiapan Sebelum Naik?

Persiapan fisik adalah hal pertama yang harus kamu perhatikan. Paling nggak, sebulan sebelum berangkat kamu bisa mulai jogging, naik turun tangga, atau olahraga ringan lain buat melatih stamina.

Selain itu, kamu juga harus menyiapkan perlengkapan dasar seperti:

    • Tas carrier
    • Jaket gunung
    • Sleeping bag & matras
    • Sepatu trekking
    • Headlamp dan powerbank
    • Camilan tinggi energi dan air minu

Kamu juga harus daftar izin masuk secara resmi di situs web Taman Nasional Gunung Rinjani (https://www.rinjaninationalpark.id/). Banyak operator trekking yang sudah menyediakan paket lengkap (transportasi, guide, tenda, makan), jadi kamu bisa tinggal pilih sesuai budget dan kebutuhan.

Tip Tambahan: Jangan Lupa Etika di Alam

Satu hal yang penting banget buat diingat, jaga kebersihan dan etika selama mendaki. Jangan buang sampah sembarangan, hindari membuat kerusakan di jalur pendakian, dan hormati kepercayaan lokal. Gunung Rinjani juga punya nilai spiritual bagi masyarakat Lombok, jadi penting buat tetap sopan dan saling menghormati.

Extra tips buat kamu:

    • Jangan terlalu ambisius. Nikmati perjalanan, bukan cuma fokus ke puncak.
    • Aware sama barang bawaan khususnya yang berpotensi menjadi sampah dan jangan lupa untuk dibawa kembali saat turun.
    • Jangan lupa sunblock! Di atas gunung tetap bisa terbakar sinar matahari.

Mendaki Gunung Rinjani bukan cuma tentang foto kece di puncak, tapi juga soal pengalaman menyatu dengan alam dan belajar banyak hal dari perjalanan. Buat kamu yang haus akan petualangan dan ingin cari liburan yang beda dari yang lain, Rinjani adalah tempat yang cocok untuk memulai. Dengan persiapan yang matang, semangat tinggi, dan mental petualang, kamu bisa banget menjadikan pendakian ini sebagai salah satu momen paling berkesan dalam hidup. Siap menjawab panggilan alam? Rinjani is calling and you must go.

Artikel ditulis oleh Fathiya Agmariyan Cahyani