Raja Ampat merupakan destinasi wisata yang sering disebut sebagai surga dunia karena lautnya yang sangat bening dan terumbu karangnya super kaya, namun sekarang sedang dalam bahaya. Hal ini dikarenakan ada rencana pembangunan tambang nikel di Pulau Kawe, salah satu pulau di kawasan Raja Ampat. Pulau Kawe statusnya sekarang telah menjadi kawasan konservasi dan juga tanah adat. Jika sampai tambang tersebut terjadi dapat menimbulkan dampak fatal, seperti rusaknya ekosistem laut, hutan, dan hilangnya mata pencaharian masyarakat adat yang telah turun-temurun tinggal dan menjaga alam di sana.

Hal yang membuat semakin miris adalah izin tambang tersebut sebelumnya sempat dicabut karena tidak sesuai dengan aturan. Namun secara tiba-tiba, pada 2022 lalu izin tersebut dikeluarkan kembali oleh pemerintah daerah tanpa ada diskusi serius dengan warga lokal terlebih dahulu. Padahal masyarakat adat telah sangat jelas menolak tambang tersebut karena mereka telah mengetahui bagian risiko yang akan ditimbulkan. Selain merusak alam, tambang juga bisa mengusir mereka dari tanah kelahiran mereka sendiri. Mereka bukan anti kemajuan, tapi mereka cuma mau jaga rumah mereka tetap hidup.

Maka dari itu sekarang banyak pihak, mulai dari aktivis lingkungan sampai warga internet memulai dukungan gerakan #SaveRajaAmpat. Gerakan ini mengajak semua orang untuk ikut bersuara dan melawan proyek tambang yang bisa merusak Raja Ampat. Kita bisa bantu dengan menyebarkan info, tanda tangan petisi, sampai ikut kegiatan kampanye. Ini tidak hanya soal alam yang indah, namun soal hak masyarakat adat dan masa depan lingkungan kita juga. Kalau bukan kita yang menjaga, lantas siapa lagi?

Sumber Berita: https://indonesiajuara.asia/blog/save-raja-ampat/

 

Artikel ditulis oleh Shafa Alifia

Disunting oleh Alivia Ichsania Yuanani