Pemerintah Republik Indonesia secara resmi meluncurkan Sekolah Garuda, sebuah program strategis pendidikan unggulan yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) oleh Presiden Prabowo Subianto. Peluncuran ini dilakukan serentak di 16 titik di seluruh Indonesia, menandai langkah konkret pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh pelosok negeri.
Sekolah Garuda dirancang untuk menjadi fondasi kuat dalam mencetak generasi emas Indonesia menuju visi 2045 dengan fokus pada sains, teknologi, karakter, dan pengabdian. Inisiatif ini diharapkan membuka jalan bagi anak-anak berprestasi dari berbagai daerah agar mampu menembus kampus dan pusat riset terbaik dunia.

Sumber darai Radar Cirebon
“Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan,” ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Ia menegaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata visi besar Presiden Prabowo dalam melahirkan generasi unggul sains dan teknologi yang siap membawa Indonesia menjadi negara maju.
Menurut Stella, Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama. Pertama, penyeimbang akses dengan cara memastikan setiap anak Indonesia, tanpa memandang asal wilayah, memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi. Kedua, inkubator kepemimpinan dengan membentuk siswa berkarakter kuat dan berjiwa kebangsaan. Ketiga, penguatan prestasi dan pengabdian dimana bertujuan untuk mendorong siswa berprestasi akademik tinggi sekaligus berkomitmen memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.

Sumber dari Viva
Pengenalan serentak Sekolah Garuda dilakukan di 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru. Sekolah-sekolah transformasi tersebut meliputi SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumsel), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara dan SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kaltim), SMAN Banua BBS (Kalsel), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).
Sementara itu, empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara). Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi dan membangun 20 Sekolah Garuda Baru di daerah prioritas.
Selain itu, Sekolah Garuda juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang penguatan sumber daya manusia unggul. Berdasarkan Human Capital Index, rata-rata siswa Indonesia baru memanfaatkan 54% dari potensi utuhnya dan karena itu pemerintah berupaya menghadirkan pendidikan yang mampu mengoptimalkan talenta nasional secara menyeluruh.
Program ini juga melanjutkan keberhasilan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang pada tahun 2024 berhasil mengantarkan 143 siswa Indonesia untuk berkuliah di 100 perguruan tinggi terbaik dunia. Sekolah Garuda diharapkan dapat menjadi wadah lanjutan yang sistematis bagi munculnya generasi baru berprestasi tinggi dari Aceh hingga Papua.
Dengan target untuk mengajak bekerjasama 80 institusi pendidikan untuk bertransformasi menjadi Sekolah Garuda dan pembangunan 20 sekolah baru di wilayah-wilayah yang menjadi prioritas hingga 2030 dengan total investasi awal senilai Rp 850 miliar, Sekolah Garuda diharapkan bukan hanya proyek pendidikan, melainkan simbol perubahan arah pendidikan nasional.
Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani