Moskow, 1 Agustus 2025 – Ibukota Federasi Rusia menjadi saksi terselenggaranya Festival Film Indonesia yang diselenggarakan oleh ROSKINO dengan dukungan Kementerian Kebudayaan Rusia, sebagai bagian dari program pertukaran sinema bilateral Rusia – Indonesia. Festival ini menghadirkan karya-karya sinema terbaik dari Indonesia dan sekaligus membuka ruang dialog budaya antara kedua negara.

Selama tiga hari, publik Rusia disuguhkan ragam film Indonesia di bioskop Illusion, mulai dari drama psikologis “Bestiary” (film pembuka sekaligus world premiere), film fiksi ilmiah “Skull”, komedi mistis yang menarik “The Boy with Moving Image”, film omnibus “Spaces Underlined”, hingga film horor “Nightmare”. Film-film tersebut diperkenalkan langsung oleh sutradara Julio Rionaldo (Presiden Kinosuite International) bersama produser Fadhil Abhimantra yang juga terlibat dalam sesi diskusi interaktif dengan penonton.

Selain pemutaran film, ROSKINO menyelenggarakan program bisnis yang mempertemukan sineas Indonesia dengan industri perfilman Rusia. Delegasi Indonesia mengunjungi taman bioskop “Moskino” dan melakukan pertemuan dengan berbagai perusahaan produksi Rusia untuk menjajaki peluang kerja sama di masa mendatang.

Seremoni pembukaan festival dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Mikhail Shvydkoi yang merupakan Utusan Khusus Presiden Federasi Rusia untuk Kerja Sama Kebudayaan Internasional, José Antonio Morato Tavares yang merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, dan Elsa Antonova sebagai CEO dari ROSKINO, serta perwakilan dari Gazprom-Media Holding, Art Pictures Distribution, dan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia.

Sumber dari Festival Film Indonesia

Duta Besar Republik Indonesia, José Antonio Morato Tavares, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah langkah awal memperkuat kerja sama budaya bilateral:

“Kerja sama antara Rusia dan Indonesia kini berada pada tingkat kemitraan strategis. Interaksi di sektor budaya, khususnya perfilman, menjadi salah satu prioritas yang akan terus kami dorong agar semakin banyak karya Indonesia ditampilkan di Rusia dan begitu juga sebaliknya.”

Mikhail Shvydkoi menambahkan bahwa festival ini merupakan simbol penting hubungan erat kedua negara:

“Indonesia adalah mitra strategis Rusia dalam berbagai bidang, termasuk budaya. Saya yakin festival ini bukan yang terakhir dan kedepannya sinema kedua negara akan semakin mendapat ruang di layar kaca maupun platform digital masing-masing.”

Di dalam acara ini, Sutradara Julio Rionaldo juga memberikan respon positif dengan mengungkapkan rasa syukurnya dapat menghadirkan karya Indonesia di Moskow:

“Indonesia adalah negeri dengan 17 ribu pulau, masing-masing membawa kisah unik. Malam ini kami membawa cerita-cerita tersebut melintasi benua untuk dibagikan di sini. Sinema mengajarkan bahwa kita tidak membutuhkan bahasa yang sama untuk saling memahami. Melalui film, kita membangun jembatan antarbangsa dan antarmanusia.”

Sumber dari Festival Film Indonesia

Produser Fadhil Abhimantra menjelaskan bahwa film “Bestiary” berupaya menangkap realitas sosial masyarakat kelas pekerja di Jakarta, sekaligus merefleksikan pengorbanan yang dilakukan individu demi mewujudkan mimpi mereka.

Dari pihak Rusia, Yulia Golubeva (Wakil Direktur Utama Gazprom-Media Holding) menilai bahwa festival ini memperkaya wawasan sinema Rusia:

“Kami jarang mendapat kesempatan untuk menyaksikan sinema Indonesia. Festival ini membuka jalan untuk memahami budaya lain dan membuka peluang kerja sama kreatif yang lebih luas.”

Sumber dari Festival Film Indonesia

Sementara itu, Elsa Antonova sebagai CEO ROSKINO juga mengingatkan bahwa kerja sama sinema bilateral telah berjalan secara timbal balik yang ditandai dengan penayangan film-film Rusia sukses diputar di Jakarta melalui acara “Hari Sinema Rusia Indonesia 2025” pada Juli 2025 lalu. Tentunya acara “Hari Sinema Rusia Indonesia 2025” disambut secara hangat dan meriah oleh publik Indonesia.

Nusantara Insight Film Festival (NIFF): Langkah Internasional Sinema Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, telah diumumkan juga inisiatif internasional baru bertajuk Nusantara Insight Film Festival (NIFF). Festival ini diposisikan sebagai platform budaya dinamis yang akan menghadirkan sinema Indonesia ke berbagai belahan dunia dengan rotasi program antara Indonesia dan juga internasional. NIFF memprioritaskan sineas muda, membuka ruang bagi pertukaran kreatif, kolaborasi produksi, distribusi internasional, dan diplomasi budaya. Pameran perdana di Moskow menjadi awal perjalanan NIFF yang selanjutnya akan hadir secara rutin mulai 2026 mendatang untuk memperkenalkan suara-suara baru dari Indonesia kepada dunia.

Menanggapi hal ini, Duta Besar Republik Indonesia, José Antonio Morato Tavares menyebut NIFF sebagai tonggak penting untuk dunia perfilman Indonesia:

“Ini pertama kalinya sinema Indonesia hadir dalam skala besar di wilayah Eurasia. Inisiatif seperti ini diharapkan berlanjut secara berkesinambungan untuk membawa talenta nusantara ke panggung internasional.”

Presiden Kinosuite International, Julio Rionaldo, juga memberikan tanggapannya terkait NIFF ini dengan menambahkan:

“NIFF berdiri sebagai bukti nyata aspirasi kita. Setiap kisah yang kita bawa melintasi batas budaya merupakan kontribusi bagi pemahaman kemanusiaan yang lebih luas. Melalui bahasa universal sinema, kita membuka peluang baru untuk kolaborasi, dialog, dan rasa saling menghormati.”

Dengan visi jangka panjang, NIFF berkomitmen membangun ekosistem berkelanjutan bagi sineas Indonesia serta memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan kreatif global.

Tentang Penyelenggara

ROSKINO adalah organisasi pemerintah yang mewakili industri konten audiovisual Rusia di festival dan pasar film internasional. 100% saham perusahaan dimiliki oleh Badan Federal untuk Pengelolaan Kekayaan Negara. Pada tahun 2024, ROSKINO merayakan ulang tahun ke-100 sebagai penerus sah dari organisasi Sovexportfilm (1924). www.roskino.org

Kinosuite International adalah distributor dan eksibitor film independen yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Platform ini berkolaborasi dengan sineas generasi baru maupun tokoh sinema global untuk memperluas jangkauan internasional. Melalui jaringan eksibitor, produser, dan mitra streaming terkurasi, Kinosuite menjadi mitra distribusi film independen yang bersahabat untuk impor dan ekspor film di Asia Tenggara.