Toyota terus mengembangkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia melalui teknologi hybrid dan investasi besar pada fasilitas produksi baterai di Karawang. Pabrik baterai Toyota di Karawang Plant I saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 9.000 unit baterai per bulan, meskipun baru memproduksi sekitar 2.000 unit untuk kebutuhan model seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.

Kerja sama strategis Toyota dengan produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), juga menjadi bagian penting dari ekspansi ekosistem baterai di Indonesia. Melalui konsorsium dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Aneka Tambang (Antam), Toyota dan CATL berkomitmen membangun fasilitas produksi baterai yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga pasar Asia.

Investasi ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia mengembangkan industri hilir mineral nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. Pabrik baterai di Karawang dilengkapi dengan teknologi perakitan baterai berbasis nikel metal hydride (Ni-MH) untuk Innova Zenix Hybrid dan baterai lithium-ion untuk Yaris Cross, dengan tingkat kandungan komponen lokal mencapai 40 persen.

Selain fokus pada produksi baterai, Toyota juga menyiapkan sumber daya manusia terampil untuk mendukung proses elektrifikasi kendaraan. Investasi total untuk pengembangan fasilitas baterai dan rantai pasok komponen lokal mencapai triliunan rupiah, menunjukkan keseriusan Toyota dalam memperkuat portofolio kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Dengan langkah-langkah ini, Toyota tidak hanya memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia, tetapi juga mendukung percepatan transisi menuju kendaraan listrik dan hybrid yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan tren global dan target pengurangan emisi karbon. Pabrik baterai di Karawang menjadi salah satu kunci utama dalam strategi jangka panjang Toyota untuk menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

 

Artikel ditulis oleh Alivia Ichsania Yuanani