Whey protein adalah salah satu suplemen populer di kalangan penggiat kebugaran dan binaragawan. Meskipun memiliki beberapa manfaat, ada juga pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan sebelum mengkonsumsinya.
Pro:
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Whey protein mengandung asam amino esensial yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. Ini membuatnya menjadi sumber protein berkualitas tinggi yang mudah diserap oleh tubuh.
- Peningkatan Performa dan Pemulihan
Konsumsi whey protein dapat membantu meningkatkan performa selama latihan dan mempercepat proses pemulihan setelahnya. Hal ini karena whey protein membantu memperbaiki otot yang rusak dan mengurangi risiko cedera.
- Membantu Mencapai Tujuan Kebugaran
Bagi mereka yang berusaha untuk meningkatkan massa otot atau mengurangi lemak tubuh, whey protein dapat menjadi alat yang berguna. Penggunaan whey protein dalam kombinasi dengan latihan yang tepat dan pola makan yang seimbang dapat membantu mencapai tujuan kebugaran lebih efektif.
Kontra:
- Potensi Alergi atau Intoleransi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap whey protein, seperti gangguan pencernaan atau ruam kulit. Ini dapat membuat penggunaan whey protein menjadi tidak sesuai untuk mereka.
- Harga dan Ketersediaan
Whey protein cenderung memiliki harga yang lebih tinggi daripada sumber protein lainnya, seperti daging atau telur. Selain itu, ketersediaannya bisa menjadi masalah terutama di daerah yang tidak memiliki toko khusus kebugaran atau suplemen.
- Potensi Over Konsumsi Protein
Konsumsi whey protein yang berlebihan tanpa diimbangi dengan latihan yang cukup atau kebutuhan tubuh yang sesuai dapat menyebabkan penumpukan kalori berlebih dan masalah kesehatan jangka panjang, seperti kerusakan ginjal atau osteoporosis.
Cocok untuk Cutting atau Bulking:
Whey protein dapat menjadi tambahan yang berguna baik saat melakukan cutting (mengurangi lemak tubuh) maupun bulking (meningkatkan massa otot). Selama periode cutting, whey protein dapat membantu menjaga asupan protein yang cukup untuk mempertahankan massa otot sementara mengurangi kalori secara keseluruhan untuk menurunkan lemak tubuh. Sementara itu, saat melakukan bulking, whey protein dapat membantu meningkatkan asupan protein yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun massa otot baru.
Cara Defisit Kalori dan Surplus Kalori yang Benar:
- Defisit Kalori
Untuk mencapai defisit kalori, seseorang perlu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang mereka bakar selama periode waktu tertentu. Ini dapat dicapai dengan mengurangi asupan makanan dan/atau meningkatkan aktivitas fisik. Memantau asupan kalori dan menjaga defisit kalori yang moderat (sekitar 500-1000 kalori kurang dari kebutuhan harian) adalah kunci untuk keberhasilan dalam menurunkan berat badan.
- Surplus Kalori
Untuk mencapai surplus kalori, seseorang perlu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka bakar selama periode waktu tertentu. Ini dapat dicapai dengan meningkatkan asupan makanan, terutama protein, dan berlatih secara konsisten. Membangun massa otot memerlukan surplus kalori yang moderat (sekitar 250-500 kalori lebih dari kebutuhan harian) bersama dengan program latihan kekuatan yang efektif.
Mengingat semua faktor di atas, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau pelatih kebugaran sebelum memulai program suplemen atau perubahan signifikan dalam pola makan dan latihan. Setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi tubuh yang unik, sehingga rencana yang disesuaikan secara individual akan membantu mencapai hasil yang optimal dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Artikel diketik oleh Rafhael Rivandi
Disunting oleh Alivia Ichsania