Support system yang kuat dapat membantu seseorang melewati masa-masa sulit, termasuk saat mengalami burnout akibat tekanan pekerjaan yang berkepanjangan. Dalam posisi sebagai support system, penting untuk memahami kebutuhan teman yang sedang menghadapi kondisi tersebut agar dukungan yang diberikan tepat sasaran. Dukungan ini bisa beragam bentuknya, tergantung pada karakteristik individu yang bersangkutan. Dengan menjadi support system yang peka dan responsif, kita bisa membantu meringankan beban mental orang terdekat.

Burnout merupakan kondisi kelelahan emosional dan mental yang muncul karena stres berkepanjangan, beban kerja yang berat, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan dan sering kali disertai rasa kecewa, frustrasi, hingga kehilangan semangat kerja. Untuk bisa memberikan dukungan yang efektif, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu burnout dan bagaimana dampaknya terhadap seseorang. Setelah itu, bentuk dukungan yang bisa diberikan mencakup dukungan emosional, informasi, bantuan langsung, dan kebersamaan. Dukungan semacam ini berfungsi untuk membantu seseorang agar tidak merasa sendirian atau terjebak dalam situasi yang terasa sangat berat.

Memberikan kata-kata penyemangat atau mendengarkan keluhan dengan empati bisa menjadi dukungan emosional yang berarti. Jika kita memiliki pengalaman atau informasi yang relevan, kita juga bisa memberikan saran atau panduan yang membantu. Bentuk dukungan lain bisa berupa bantuan konkret, seperti memberikan makanan, hadiah kecil, atau waktu untuk bersantai. Meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama juga bisa memberikan efek positif, terutama bagi mereka yang merasa lebih nyaman dengan dukungan dalam bentuk kebersamaan. Intinya, dukungan yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi teman yang sedang mengalami burnout.

 

Artikel ditulis oleh Nanda Viyanti