Manchester United Resmi Umumkan Stadion Baru, Tinggalkan Old Trafford?
Baru-baru ini, Manchester United mengumumkan rencana ambisius untuk mendirikan stadion baru yang mampu menampung 100.000 penonton, menjadikannya stadion terbesar di Inggris. Stadion ini direncanakan akan berlokasi dekat Old Trafford, markas ikonik klub sejak tahun 1910. Estimasi biaya untuk proyek ini mencapai sekitar £2 miliar, yang setara dengan Rp 42 triliun.
Firma arsitektur terkemuka, Foster + Partners, akan mengerjakan desain stadion baru ini, yang sebelumnya telah merancang Stadion Wembley di London. Stadion ini direncanakan memiliki kapasitas 100.000 penonton, melampaui Wembley yang memiliki 90.000 kursi. Selain itu, rencana pembangunan ini juga mencakup revitalisasi area di sekitar stadion, termasuk pembangunan 17.000 rumah baru dan penciptaan 92.000 lapangan pekerjaan, yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang menguntungkan bagi wilayah tersebut.
Meskipun proyek ini menjanjikan perbaikan fasilitas dan pengalaman bagi para penggemar, terdapat kekhawatiran mengenai pendanaan serta dampaknya terhadap investasi tim. Klub-klub seperti Arsenal dan Tottenham Hotspur telah mengalami kesulitan finansial setelah membangun stadion baru, yang berdampak pada kinerja mereka di lapangan. Manchester United menyadari adanya resiko ini dan berencana untuk mencari berbagai sumber pendanaan, termasuk sponsor dan dukungan masyarakat, untuk menjaga stabilitas finansial selama proses pembangunan.
Selama periode pembangunan yang diperkirakan berlangsung selama lima tahun, Manchester United akan terus bermain di Old Trafford sampai stadion baru selesai dibangun. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat, proyek ini diharapkan tidak hanya akan memperbaiki fasilitas klub, tetapi juga memberikan keuntungan jangka panjang bagi komunitas di sekitarnya. Stadion baru ini diharapkan dapat menjadi ikon baru dalam dunia sepak bola Inggris serta simbol ambisi Manchester United di pentas sepak bola internasional.
Link Referensi:
Artikel ditulis oleh Chaerun Rachmania Saka
