Produk baterai ABC adalah sesuatu yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan mereka. Kepopuleran baterai ini bahkan membuat perusahaan asing menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka di Indonesia.
Kesuksesan produk baterai ABC tidak terlepas dari kontribusi Chandra Djojonegoro. Bersama Chu Sok Sam, keduanya mendirikan PT Everbright pada tahun 1959 di Medan, dengan fokus pada manufaktur sel kering. Pada tahun 1968, mereka mendirikan PT International Chemical Industry atau Intercallin, yang juga aktif dalam pasar luar negeri.
Pada tahun 1996, PT International Chemical Industry mulai memproduksi baterai alkaline ukuran AA/LR6, dan pada tahun 2000, mereka memulai produksi baterai alkaline ukuran AAA/LR03. Saat ini, perusahaan ini telah menghasilkan berbagai varian baterai carbon zinc dalam ukuran D, C, AA, dan AAA dengan beberapa grade, termasuk Super Power, New Special, Standard, dan Economy.
Untuk memenuhi permintaan pasar, PT International Chemical Industry memiliki pabrik di Jakarta dan Surabaya, dengan pabrik Surabaya difokuskan untuk distribusi di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Manajemen perusahaan saat ini dipegang oleh putra Chandra Djojonegoro, Husain Djojonegoro. Menurut peringkat Forbes, Husain masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan mencapai US$ 1,25 miliar atau sekitar Rp 18,1 triliun.
Artikel ditulis oleh Wiradeffa